Selasa, 15 November 2011

Dunia Bau Terasi!!!

tersebutlah kisah tentang seorang kakek berjanggut lebat hidup di sebuah desa bersama kedua cucunya yang suka usil. suatu hari, ketika sang kakek sedang tidur pulas, kedua cucunya melakukan hal yang cukup kurang ajar, mengoleskan sepotong terasi ke janggut kakeknya.
pada sore harinya, ketika sang kakek terbangun, ia mencium bau yang tidak enak. sambil bersungut marah, ia mengmel, "waduh, kamar ini bau terasi." ia pun segera mencari tahu sumber bau tersebut. ia berkeliling kamar, namun tak menemukan sumber bau tersebut.
ia kemudian keluar dari kamar, berharap menemukan sumber bau tersebut. namun lagi-lagi ia tak mampu menemukannya. sang kakekpun segera keluar dari rumah, tetapi bau terasi itu masih tercium, bahkan semakin parah (tentu saja, karena diluar janggutnya tertiup angin).
merasa kesal akan apa yang dirasakannya, sang kakek berteriak menomel, "Dunia ini bau terasi."

terkadang kita, bahkan sering, berperasangka buruk terhadap lingkungan, terhadap alam, terhadap Tuhan, tentang ketidak-adilan yang kita terima. sering kita merasa lingkungan, alam, dan Tuhan sebagai penyebab setiap kesengsaraan dan kegagalan yang kita alami. padahal sering kali, segala penyebabnya berasal dari kita sendiri. mungkin pepatah "semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak" cocok untuk menunjukkan sikap kita ini. kita terlalu mudah menyalahkan segala yang tidak sesuai dengan harapan kita, namun buruknya, kita sama sekali tidak punya usaha untuk merubahnya.

saudara-saudariku. jika suatu saat kita merasakan bahwa lingkungan, alam atau mungkun tuhan, tidak berkehendak seperti yang kita inginkan, maka satu hal yang harus kita perhatikan, buanglah jauh-jauh prasangka dan sikap negatif, berusahalah untuk bersikap dan berprasangka positif. boleh jadi kegagalan, kesulitan, dan cobaan yang kita dapatkan memiliki hikmah yang akan kita rasakan jika kita mau merenunginya. semua itu merupakan bagian dari pelajaran bagi kedewasaan diri kita.

so, selalu berpikir positif, ya!!!