Ketika saya kecil dulu, saya kenal dengan seorang pemuda yang hobinya nonton MotoGP. Dia tidak pernah absen ketika Event MotoGP ditayangkan di televisi. Hari-harinya diliputi oleh perbincangan akan MotoGP. Ia juga sering bermain MotoGP di playstation. Bahkan, sepeda motornya pun ia modifikasi agar bisa berlari kencang. Dan, apapun yang ia saksikan dari tayangan MotoGP, ia tiru.
Suatu hari ia pernah berkata, “kayaknya aku nanti mati di atas motor, nih.” Dan, apa yang ia katakan benar-benar terjadi. Ketika dia masih di bangku kelas dua SMA, ia kecelakaan. Tapi masih untung, dia selamat dengan kaki kanan patah.
Setelah sembuh, tampaknya ia tetap tidak jera. Ia masih suka kebut-kebutan. Dan, pada tengah malam, ketika jalanan sepi lengang. Tak satupun kendaraan yang lewat, karena tempat itu adalah daerah yang jauh dari pemukiman. Di tempat yang sama, tikungan yang sama, jembatan yang sama, ia kembali ia menabrak pagar besi di sisi jembatan, dan, ia terlempar ke dalam sungai beserta sepeda motornya. Tak seorang mengetahui. Hingga pagi menjelang, ia di temukan oleh seorang tua yang kebetulan melintas di daerah itu. kepalanya bolong pada bagian kiri, dan otaknya habis dimakan ikan. Mengerikan? Tentu saja.